SURYA Online, MALANG –
Ketua Panitia Lokal (Panlok) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
NEgeri (SBMPTN) Malang, Prof Dr Hendyat Sutopo, menghimbau pendaftar
untuk berhati-hati saat mengisi kolom-kolom yang ada di daftar isian
formulir SBMPTN.
Himbauan ini, untuk mengantisipasi kesalahan
pengisian sementara kartu peserta sudah terlanjur di-print (cetak).
Sebab kalau kartu peserta sudah tercetak, kemudian baru diketahui ada
kesalahan, Panlok SBMPTN Malang yang dipegang Universitas Negeri Malang
(UM), belum bisa melakukan perbaikan.
"Aturan dari Panitia Pusat
SBMPTN mengenai revisi kartu peserta yang salah cetak belum turun,” kata
Hendyat melalui sambungan telepon, Minggu (12/5/2013).
Hal-hal
yang harus diperhatikan saat mengisi daftar kolom SBMPTN, jelas Hendyat
yang juga Pembantu Rektor I UM, adalah data pribadi dan angka-angka.
"Seperti misal nomor KTP atau nomor ijazah. Jangan sampai keliru,"
urainya.
Namun begitu, HEndyat mengungkapkan aturan mengenai
revisi kesalahan kartu peserta SBMPTN akan segera diputuskan dalam waktu
dekat. "Kami hanya tinggal menunggu instruksi dari Panitia Pusat,"
ucapnya.
SBMPTN akan dibuka sampai 13 Juni. Alur pendaftaran,
calon peserta SBMPTN membayar Rp 175 ribu (IPA dan IPS) atau Rp 200 ribu
(campuran) di Bank Mandiri.
Sistem pembayaran di Bank Mandiri
akan terintegrasi langsung dengan panitia pusat SBMPTN, dengan
mengeluarkan nomor PIN agar bisa mengakses laman resmi sbmptn.or.id
untuk mengisi daftar isian dan mengunggah foto.
Setelah selesai
melengkapi daftar isian, calon peserta mencetak kartu peserta untuk
mengikuti ujian 18 dan 19 Juni mendatang. "Laman resmi SBMPTN mulai bisa
diakses Senin pukul 10.00 WIB,” pungkasnya.
Jadi harus hati hati bener yaaa
BalasHapusItu yang pas daftar kan ya kak?
BalasHapusOya, untuk nanti pas test selain ijazah sma kartu print an apalagi kak perlengkapan yan gharus dibawa?